Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Kiswah dibuat dalam lima tahap

Proses penyulaman kaligrafi pada Kiswah dilakukan secara manual guna mendapatkan sentuhan seni bernilai tinggi. (Arabnews)

Demikian pentingnya Kiswah untuk menutup Ka’bah menjadikan pembuatan dan prosesi pemasangannya termasuk pekerjaan yang sangat istimewa.

Sejak 1 Juli 1927 (1346 Hijriah) ketika Raja Abdulaziz Alsaud memerintahkan pembangunan pabrik Kiswah (Kiswah factory) di distrik Ajyad di Makkah, pembuatan kain penutup Ka’bah dipusatkan di tempat ini.

Sebelumnya, pada zaman Khilafah Ustmaniyah, Kiswah dibuat di Mesir karena terkenal akan ahli sulam dan bordir yang cantik sekaligus rumit.

Pabrik ini kemudian direnovasi dan dimoderenisasi pada tahun 1976 di Umm Al-Joud, Makkah dengan dilengkapi mesin terbaru untuk menyiapkan Kiswah.

Dengan lebih dari 200 pekerja terlibat dalam pewarnaan, penenunan listrik, percetakan, pembordiran, dan perakitan bagian-bagian berbeda dari Kiswah, kain penutup Ka’bah yang selalu berwarna hitam sepanjang 14 meter ini disulam dengan 120 kg benang emas dan 25 kg benang perak.

Pabrik yang menggunakan mesin bordir canggih tersebut mampu melakukan 1.000 jahitan per menit.

Lima tahap

Pembuatan Kiswah dibagi menjadi lima tahap.

Pertama adalah fase pencelupan. Tahap ini dimulai dengan merendam bahan sutra mentah dan mencelupkannya di dalam air panas yang telah dicampur dengan sabun serta unsur lainnya selama 24 jam.

Proses tersebut menjadikan bahan sutra berubah menjadi putih yang mempesona.

Setelah itu, sutra putih ini kemudian dicelup di dalam pewarna hitam atau hijau tergantung pada bagian Kiswah mana yang akan diwarnai. Setiap benang yang akan digunakan untuk lapisan ini juga diwarnai dengan warna yang diingingkan.

Tahap ke dua adalah menenun. Sebelumnya sebagian besar penenunan dilakukan dengan tangan. Namun, untuk bagian Kiswah yang lebih besar, yang tidak membutuhkan tenunan artistik yang terlalu halus, penenunan dilakukan secara mekanis.

Tenun tangan masih digunakan untuk sentuhan akhir yang masih membutuhkan sentuhan artistik manusia.

Tahap berikutnya adalah pencetakan semua desain dan kaligrafi yang akan ditempatkan di Hizam atau di bagian Kiswah yang disulam.

Tahap ke empat adalah membuat sulaman aktual dan merupakan tahap terpanjang dan paling berat.

Semua desain dan kaligrafi disulam dengan benang perak dan emas. Ayat dan desain motif diisi dengan isian kapas dan ditutup dengan benang katun kuning dan putih di posisi yang berdekatan.

Kemudian ditutupi lagi dengan sulaman kabel perak emas yang menjulur dari Kiswah hingga dua sentimeter, itulah mengapa proses ini tidak dapat dilakukan secara mekanis.

Tahap terakhir adalah proses persiapan untuk menempatkan Kiswah pada Ka’bah. Tahap ini melibatkan koordinasi agar penempatan sudut-sudut Kiswa sesuai dengan desain dan ayat yang tepat sehingga dapat ditampilkan di tempat yang ditentukan. Lapisan tambahan ditempatkan di beberapa area.

Kiswah dibuat dalam lima tahap
Dua orang ahli sedang menyulam motif pada Kiswah di pabrik Kiswah (Kiswah Factory) di Makkah. (Arabnews)

Dengan proses menggunakan teknologi paling mutakhir dan sentuhan tangan-tangan yang ahli, biaya pembuatan Kiswah mencapai sekitar 22 juta riyal Saudi atau 5,8 juta dolar AS, atau 84,4 miliar dolar AS.

Setiap tahun pada hari ke-9 Dzulhijjah atau saat bulan Haji, Kiswah baru telah siap untuk diletakkan menutup Ka’bah.

Meskipun pabrik Kiswah memiliki mesin berteknologi tinggi untuk segala jenis pekerjaan, metode produksi manual tetap dipertahankan guna menjaga nilai artistik yang tinggi.

Pabrik Kiswah terus mengikuti perkembangan teknologi sekaligus melestarikan warisan tenun dan sulam tangan kuno guna menghasilkan Kiswah terbaik setiap tahun.

Sumber: Arabnews

Penulis: Share Salam

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *